Perkembangan Akuntansi
Sejalan dengan
perkembangan sejarah dan peradaban manusia, akuntansi sebagai salah satu hasil
temuan manusia, ikut pula berkembang. Mulai dari pencatatan yang primitif dan
sangat sederhana, akuntansi berkembang semakin kompleks selaras dengan semakin
kompleksnya dunia usaha dan masyarakat akhir-akhir ini. Akuntansi telah
mengembangkan konsep dan teknik-teknik baru untuk mengimbangi kebutuhan akan
informasi keuangan yang terus meningkat dan beragam. Tanpa informasi yang
akurat dan tepat waktu, banyak sekali keputusan ekonomi dan bisnis yang akan
tertunda dan salah.
-
Akuntansi primitif atau pra
industrialisasi
Masyarakat
dalam berbagai jenjang peradaban memiliki tipe catatan yang berbeda-beda
mengenai aktivitas ekonominya. Berdasarkan hasil penelitian sejarah, catatan
tertua yang diketahui adalah lembaran dari tanah liat yang memuat
catatan-catatan pembayaran upah di Babylonia sekitar 3600 tahun sebelum Masehi.
Selain itu, terdapat bermacam-macam bukti adanya pemeliharaan catatan dan
sistem-sistem kontrol akuntansi yang dijumpai di Kerajaan Mesir Kuno dan
Negara-negara Yunani. Adapun catatan-catatan berbahasa Inggris yang pertama
kali dijumpai adalah catatan-catatan untuk memastikan sumber-sumber keuangan
pada masa kekuasaan William the Conqueror (abad ke 11).
Kebanyakan
akuntansi awal ini hanya berhubungan dengan aspek-aspek yang terbatas dari
aktivitas-aktivitas keuangan swasta atau pemerintah. Catatan-catatan keuangan
yang lengkap untuk suatu aktivitas usaha, baru berkembang pada abad pertengahan
dalam rangka menanggapi kebutuhan-kebutuhan perniagaan yang berkembang di
Italia.
-
Perkembangan akuntansi dalam abad
pertengahan
Perang
Salib (sejak akhir abad ke 11 hingga akhir abad ke 13) memberikan dorongan bagi
perkembangan perdagangan di kota-kota Italia yang selanjutnya membuka hubungan
baru ke arah timur (Asia). Tumbuhnya pusat-pusat perdagangan di kota-kota
Italia tersebut penting sekali bagi perkembangan akuntansi dalam abad
pertengahan. Karena pada masa itu bermunculan agen-agen dan partnerships.
Partnerships atau ventura ini memungkinkan pembagian risiko dalam
perjalanan-perjalanan laut yang panjang. Partnerships ini jugalah yang
memungkinkan penggabungan antara kapitalis yang kaya dengan semangat avonturir
pelaut-pelaut muda. Didalam silent partnerships (semacam CV sekarang) yang
disebut commenda, modal yang diberikan oleh silent patner (seperti kedudukan
persero komanditer dalam CV) sebenarnya merupakan pinjaman kepada patner yang
aktif. Dengan pengaturan seperti ini maka bunga atas pinjaman, yang pada waktu
itu diharamkan oleh gereja, dapat dihindarkan. Adanya pemisahan antara pemodal
dan pekerja itulah yang menjadikan partnerships sangat penting dalam
perkembangan akuntansi.
Suatu
sistem tata buku berpasangan (double entry) yang secara kuat dipengaruhi oleh
pedagang-pedagang Venesia, ditemukan dalam bentuknya yang lengkap didalam
catatan-catatan seorang pedagang di Genoa (Italia), yang berasal dari tahun
1340. Karya tulis pertama yang mengulas
tata buku berpasangan berjudul Summa de Arithmetica, Geometrica, Proportioni et
Proportionalita dipublikasikan di Venesia (Italia) dalam tahun 1494.
Pengarangnya, seorang biarawan katolik dari orde Franciscan bernama Luca
Pacioli, adalah seorang ilmuan dan ahli matematika yang semasa hidupnya
mengajar diberbagai universitas di Perugia, Naples, Pisa dan Florence.
Sekalipun Luca Pacioli bukan merupakan penemu sistem tata buku berpasangan,
namun bukunya sangat membantu penyebaran gagasan mengenai tata buku berpasangan ke seluruh Eropa.
Pada
pertengahan abad ke 15 kota-kota di Italia mulai pudar pamornya dan menjadi
kurang penting baik sebagai pusat kegiatan politik maupun perdagangan, sebagai
akibat ditemukannya daerah-daerah jajahan baru. Sejak itu, secara
berangsur-angsur pusat perdagangan berpindah ke Spanyol, Portugis, Negeri
Belanda, Inggris, Prancis, dan Belgia. Sejalan dengan perpindahan pusat-pusat
perdagangan tersebut, sistem tata buku berpasangan menurut metode Italia
menjadi tersebar luas ke negara-negara lain.
Di
dalam abad ke 16 bermacam-macam buku ditulis oleh pengarang-pengarang Jerman,
Belanda dan Inggris di samping penulis-penulis Italia. Semua buku ini pada
dasarnya serupa seperti apa yang ditulis Pacioli. Bahkan elemen-elemen dasar
dari sistem pembukuan berpasangan tetap berlanjut tanpa mengalami perubahan,
kendatipun perkembangan organisasi usaha serta sistem pemerintahan menjadi
semakin kompleks.
Hal-hal
penting dalam perkembangan akuntansi pada abad pertengahan adalah perkembangan
ilmu berhitung dan dipergunakannya mata uang secara luas sebagai alat
pertukaran. Dengan dikenalnya angka Arab yang lebih sederhana, maka dominasi
angka-angka Romawi yang digunakan selama berabad-abad sesudah ditemukannya
system tata buku berpasangan menjadi tenggelam dan banyak ditinggalkan, sebaliknya
pertumbuhan akuntansi menjadi kian pesat karenanya.
Pada
abad ke 17 dan ke 18 buku-buku teks mulai mempersonifikasikan semua rekening
dan transaksi, sebagai usaha dari para penulis untuk merasionalisasikan kaidah
pendebetan dan pengkreditan rekenign atau perkiraan. Perkembangan lainnya
adalah dibuatnya perhitungan rugi laba pada setiap akhir tahun, dan tidak lagi
dibuat pada setiap akhir ventura sebagai mana sebelumnya. Perkembangan ini
terutama disebabkan oleh semakin jarangnya suatu partnership yang hanya dibuat
untuk keperluan satu transaksi. Kegiatan usaha mulai diorganisasikan untuk
menciptakan kelangsungan aktivitas perdagangan maupun manufaktur dalam jangka
panjang.
-
Zaman industrisasi abad ke 18 s/d 20
Di
zaman ini di awali dengan perkembangan akuntansi modern yaitu terjadinya
revolusi industri di eropa barat pada abad ke 18. Dari sinilah timbul bentuk
badan hukum yang memungkinkan suatu organisai usaha memperoleh sejumlah besar
modal dari masyarakat melalui penjualan saham. Adanya perbedaan kepentingan
diantara kedua kelompok yaitu pemegang saham dan manajemen perusahaan,
menjadikan laporan keuangan yang dihasilkan disusun dengan dasar penilaian dan
kepentingan yang berbeda, sehingga laporan keuangan tidak lagi memenuhi
fungsinya sebagai pertanggungjawaban. Maka munculah suatu kebutuhan baru dari
kalangan masyarakat yang berkepentingan terhadap perusahaan yaitu pemeriksaan
akuntansi independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan yang
disahkan oleh manajemen perusahaan dapat di percaya.
Desakan
kebutuhan-kebutuhan jasa akuntansi yang professional, mengakibatkan nya di buka
sebuah lembaga yang memberikan lisensi akuntan public terdaftar (CPAs) diseluh
Negara Amerika Serikat. Pada tahun 1887, para akuntan public yang terdaftar
tersebut mendirikan asosiasi akuntan yang pertama di Amerika Serikat bernama
American Association of Accountants. Dan tahun 1917 nama itu diubah menjadi
American Insitute of Acountants, dan saat ini dikenal dengan AICPA (American
Institute of Certified Public Accountants). Pada tahun 1972 &1973 terdapat
suatu kemajuan bagi organisasi profesi akuntan di Amerika Serikat terjadi yaitu
saat didirikan dan di organisasikannya Financial Accounting Standards Board (
FASB) dan Financial Accounting Foundation (FAF) yang kian memperkuat kedudukan
profesi akuntansi di negara tersebut. Melalui keluaran-keluarannya yang lebih
berarti , tepat guna, cepat dan responsive, FASB menggalang kredibilitas dan
sekaligus meraih dukungan publik akuntansi serta kalangan yang terkait keberadaanya
seperti SEC.
-
Zaman Perang Dunia Ke-2
Awal
sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan
akuntansi di negara Belanda pada abad pertengahan. Dalam buku Encyclopaedie van
Nederlandsch Indie, D, G, Stible dan St. J. Stroomberg tercatat bahwa akuntansi
di Indonesia paling tidak sudah dikenal pada tahun 1642. Hal ini dibuktikan
adanya sebuah instruksi yang dikeluarkan oleh Gubernur Jendral mengenai
pengurusan pembukuan penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, serta uang yang perlukan
untuk eksploitasi garnisun-garnisun galangan kapal yang ada di Batavia dan
Surabaya. Bukti lain yang diketahui adalah catatan pemukuan dari Amphioen
Societeit (didirikan di Batavia pada tahun 1747) yang dengan jelas
menggambarkan pengaruh dari metode-metode Italia.
Tanggal
8 Desember 1941 jepang mencetuskan perang melawan sekutu, dengan cepat
bergerak. Pada tanggal 9 Maret 1942 memaksa pemerintah Hindia Belanda untuk
menyerah tanpa syarat di Kalijati (Indonesia). Sejak tanggal tersebut, maka
jepang menggantikan kedudukan Belanda sebagai penjajah di
Indonesia.mengakibatkan Pendidikan yang semakin terbengkalai , dan keadaan
rakyat makin menderita dan sengsara. Akhir perang dunia ke-dua pada tanggal 15
Agustus 1945 terjadi ketika,jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu (Amerika
Serikat, Inggris, Tiongkok, Australia, Selandia Baru, dan Belanda). Pada
kenyataannya ternyata keberadaan jepang tidak membawa pengaruh yang berarti
terhadap metode pembukuan yang ada pada saat itu. Praktek-praktek akuntansi jepang
terbatas hanya untuk mencatat kegiatan-kegiatan mereka dan itu pun dilakukan
dengan menggunakan huruf-huruf kanji.
-
Era multinasional
Perkembangan
teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 80 an,
menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan terhadap informasi keuangan yang
semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini
menuntut ilmu akuntansi untuk beradaptasi sesuai dengan perkembangan yang ada.
Ilmu akuntansi pun memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan
lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan
pelaporannya semakin rapi, teratur, cepat dan akurat. Sehingga kebutuhan
informasi keuangan dari berbagai pihak yang membutuhkannya dapat dipenuhi
secepat yang mereka butuhkan.